PERJUANGAN TAK AKAN PERNAH USAI

Peputaran waktu telah mempertemukan kita kembali pada bulan Ramadhan 1432 Hijriyah. Bulan yang di tunggu – tunggu lantaran banyak ganjaran dibulan itu. Bulan yang penuh hikmah itu hari dimana bangsa Indonesia sedang bersuka yaitu memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Negerinya yang ke 66 tanggal 17 Agustus 2011. Dari momentum ini kita teringat akan catatan sejarah peristiwa yang istimewa tentang hari diproklamasikanya Kemerdekaan Negara Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Ternyata oleh sang Proklamator Soekarno dan Hatta, proklamasi kemerdekaan itu di kumandangkan bertepatan dengan hari jum’at jam 10.00 WIB di bulan Ramadhan tahun1366 Hijriyah.

Dan sebagai umat dan sebagai bangsa, kita amat terlibat dengan momentum istimewa tersebut yang datang bersamaan. Dari sisi kebangsaan kita di ingatkan bahwa lahirnya Negara Republik Indonesia tercinta ini tidak terlepas dari perjuangan para Founding Father’s kita yang masyoritas beragama islam, bahkan tokoh pemimpin islam. Hormat kita kepada pada al maghfurlah itu cukup kiranya apabila kita mau mengambil oper keteladanan mereka. Keteladanan mana yang perlu diambil?Yaitu sikap ikhlasnya yang tulus dalam berjuang, jiwa patriotisme dan nasionalismenya. Watak dan sikap yang boleh banyak pihak saat ini dinilai tengah mengalami erosi dan degradasi. Hilangnya rasa “ handarbeni “bahkan ada yang mengira negera ini belum mencapai kemerdekaan, menurunya rasa cinta Tanah Air, adalah di antara contohnya.

Satu hal yang perlu dipahami oleh kita semua adalah bahwa perjuangan untuk mencapai kemerdekaan adalah telah selesai, begitu juga proklamasi kemerdekaa RI di kumandangkan. Sebagai pewaris dan generasi penerus, tugas kita adalah mengisi kemerdekaan, mewujudkan masyarakat yang damai, aman tentram, adil dan sejahtera yang pokok – pokonya seperti tercantum pada pembukaan UUD 1945. Mengisi kemerdekaan dengan amal nyata agar Negara ini mampu menyejahterakan rakyat, sehingga dapat hidup sejajar dengan bangsa lain yang sudah maju. Sedangkan pancasilan sebagai dasar Negara dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah bentuk final bagi bangsa Indonesia. Maka satu soal lagi yang harus kita pahami adalah bahwa kita iniadalah bangsa Indonesia yang beragama islam. Bukan sebaliknya orang islam yang kebetulan hidup dan tinggal di Indonesia. Konsekuensinya berbeda.

Kita sudah tiba pada bulan yang penuh dengan ampunan dan penuh dengan barokah, dan umat islam di wajibkan untuk menjalankan ibadah puasa. Sekalipun puasa adalah ibadah tahunan, namun tidak dibenarkan jika menjadikan ibadah puasa itu sebagai aktifitas ritual yang rutin semata. Tetapi kita harus mampu menjadikan puasa penuh barokah itu untuk meningkatkan kulaitas diri. Puasa ramadhan memang merupakan ujian yang penuh cobaan bagi siapapun yang melakukanya. Itulah sebabnya bulan itu disebutkan sebagai ajang umat islam untuk menempa, memelihara, mendapatkan dna menjadi peluang bagi umat islam untuk taqarrub, mendekakan diri kepada sang khaliq Alloh SWT. Saat itulah, umat ditempa sebagaimana mengendalikan perilaku dan hawa nafsu untuk mencapai derajat muttaqin, sebagaimana tujuan akhir daripada orang yang menjalankan ibadah itu.

Dalam hal ini ujian atau cobaan apa saja yang dialami orang yang sedang berpuasa? Seperti kita ketahui bersama bahwa ibadah puasa adalah meninggalkaan segala yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Meninggalkan makana dan minum di siang hari sudah merupakan satu ujian. Tetapi hakikinya puasa itu tidak hanya sekedar menahan lapar dan haus saja, namun seluruh panca indra kita bahkan seluruh tubuh kita diwajibkan untuk berpuasa, TERUTAMA HATI.. karena hati adalah mula awal pengendalian diri… berbuat baik, tercela, buruk itu satu komando yang berpangkal pada HATI. Baik dalam konteks individual maupun social. Kata kuncinya adalah bagaimana mengendalikan hawa nafsu.

Hawa nafsu, yang disebutkan sebagai hiasan bagi manusia, memang bukan harus dimatikan. Tetapi dikendalikana. Dan mengendalikan hawa nafsu bukan pekerjaan mudah, sebab sejak dari sananya hawa nafsu itu selalu erat bekerjasama dengan kejelekan dan kejahatan. Alloh SWT sendiri berfirman “ Inna nafsu la ammaratun bis suui = Hawa nafsu itu selalu mengajak kepada yang jahat dan rusak. Rosululloh SAW menilai bahwa perang melawan hawa nafsu merupakan perang yang lebih besar dari perang badar. Kepada para sahabatnya sepulang perang Badar Rosululloh mengatakan kita pulang dari perang kecil dan kita akan menghadapi perang besar, Rosululloh menegaskan adalah perang melawan hawa nafsu.

Puasa memang ajang untuk menempa pribadi – pribadi yang sabar, jujur, bertenggang rasa dan selalu mengupayakan hasil yang terbaik. Baik untuk diri sendiri maupun orang lain dan masyarakat sekitar. Dari pelajaran puasa, sikap – sikap tercela akan berbalik menjadi sifat dan sikap terpuji. Dari sikap egois berubah menjadi Mahabbah wa rohmah ( cinta dan kasih sayang pada sesama), suka tolong menolong. Dari sikap arogan, merasa paling benar sendiri, paling hebat sendiri, luluh menjadi orang yang tahu diri, sabar dan tawadhu. Begitulah puasa Ramadhan yang dilakukan atas dasar imanan wa tisaban telah membentuk manusia fitri. Manusia suci yang bagaikan baru lahir dari kandungan ibunya. Dan itulah yang dimaksud pribadi – pribadi andalan yang berkualitas menurut konsep islam.

Tapi…………..” Mikir dulu “

Pertanyaanya “ NEXT “ ketika kita telah usai menjalankan puasa Ramadhan dan mengakhirinya dengan mengeluarkan zakat fitrah dan idul fitri? Yang pasti kita akan  kembali pada aktifitas harian masing  – masing seperti sediakala. Dan menjadi sebuah keharusan untuk menjaga dan menebarkan spirit Ramadhan dan fitrah yang telah kita peroleh. Sebab akan lebih bermakna manakala spirit puasa tidak hanya kala ramadhan saja tetapi justru sepanjang masa dan untuk semua…AMIN……………….

29 thoughts on “PERJUANGAN TAK AKAN PERNAH USAI

    • yang penting bagaimana kita menghargai jasa para pahlawan kita yang telah gugur, kalau saya upacara 17 agustus setiap tahun mesti ikut, mandampingi anak – anak ya juga sebagai abdi negara..

  1. Sering kali terlupa… Niatnya ingin terus istiqomah beribadah di luar Ramadhan seperti saat masih Ramadhan… Namun terlupa 😦
    Semoga semangat ramadhan terus melekat dalam diri kita…

  2. Assalaamu’alaikum wr.wb, Akhmad…

    Benar, perjuangan hidup manusia tidak akan pernah selesai walau jasadnya sudah berkalang tanah. malah perjuangan itu masih berlaku hingga ke alam mashsyar sebelum dimasukkan ke rumah abadi sebagai akhir perjuangannya.

    Bumi adalah tempat yang layak untuk berjuang bagi menghasilkan bekal yang banyak. Salah satu kekayaan bekal yang bisa digapai oleh muslimin adalah di bulan Ramadhan yang penuh dengan rahmat, keampunan dan redha Allah swt. berjuanglah hingga ke titik nafas terakhir untuk sebuah kehidupan yang membahagiakan di akhirat.

    Tidak lama lagi sambutan Hari Mederka di Indoensia ya. Biasanya ada sambutan meraikannya di bulan ramdhan ini atau di tangguh ke bulan lain ?

    Salam Ramadhan dari bunda di Sarikei, Sarawak. 😀

    • Untuk kegiatan perlombaan untuk menyambut kemerdekaan RI, biasanya sich ada tapi berhubung HUT -RI bertepatan dengan bulan suci ramadhan kegiatan tersebut didaerah saya ndak ada….dan dibulan yang suci ini mari kita do’akan mudah – mudahan bangsa ini terbebas dari segala musibah dan bencana

  3. Perjuangan memang tidak akan pernah selesai. Berjuang untuk selalu meningkatkan diri ke hal yang lebih baik dan bermanfaat. Ada banyak hal yang perlu kita perjuangkan, bahkan untuk untuk hidup pun perlu perjuangan.

  4. berarti ulang tahun kemerdekaan tahun ini benar2 mirip dengan waktu yg sebenarnya, di bulan puasa pukul 10 pagi, cuma beda hari saja..

    semoga kita bisa terus melanjutkan mengisi kemerdekaan ini, dengan landasan iman dan taqwa, apalagi kita tengah bersekolah lagi satu bulan di bulan suci yg penuh rahmah…

    salam sukses 🙂

  5. Assalaamu’alaikum wr.wb, Akhmad Fauzi …

    Alhamdulillah, kedatangan Syawal setelah berakhirnya Ramadhan sebentar lagi menjadi saksi kepada ibadah yang kita jalani. semoga keberkatan dan rahmat Allah akan mengiringi setiap langkah ke depan dalam kehidupan.

    Hadir ini, untuk mengucapkan Minal aidin wal fa’izin buat sahabat yang selalu berbagi kebaikan di dunia maya. Maaf dipohon jika ada kesilapan sepanjang silaturahmi selama ini. Semoga diberi kesihatan dan kebahagiaan di hari yang mulia ini.

    SELAMAT HARI RAYA AIDIL FITRI
    MAAF ZAHIR DAN BATHIN

    Salam Ramadhan yang mulia dari Sarikei, Sarawak. 😀

  6. perjuangan memang belum usai..
    karena istirahat sesungguhnya adalah di surga nantinya..
    insya Allah

  7. menjaga spirit puasa di luar ramadhan memang berat.. itulah perjuangan sebenarnya setelah bulan ramadhan.. semoga kita dan saya pribadi khususnya dapat menjaga spirit itu.. amiiin

Tinggalkan Balasan ke yanrmhd Batalkan balasan